Anti radikalisme merupakan salah satu sub-tes dalam tes SKD TKP yaitu bertujuan menjaring informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme, kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif situasi. Radikalisme merupakan sebuah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan. Pembaharuan tersebut adalah pembaharuan di bidang sosial dan politik, tapi dengan cara kekerasan. Paham ini juga mengacu pada sikap ekstrem dalam aliran politik. Seorang ASN  harus memiliki sikap anti radikalisme. Anti radikalisme merupakan sikap anti kekerasan yang sesuai dengan sila-sila pancasila. Kita diharapkan untuk menentang adanya radikalisme atau gerakan perpecahan antarbangsa.

 

• Memberikan tanggapan terhadap kondisi yang terjadi dalam bentuk evaluasi, penolakan, perlawanan, bahkan kekerasan.
• Menuntut penolakan dan menuntut perubahan drastis.
• Memiliki keyakinan yang kuat terhadap program yang dijalani.
• Tidak segan-segan menggunakan kekerasan.
• Menganggap orang yang berbeda pandangan dengannya adalah salah.

 

• Intoleran: tidak mau menghargai pendapat atau keyakinan orang lain.
• Fanatik: selalu merasa benar sendiri dan menganggap yang lainnya salah.
• Eksklusif: membedakan diri dari golongan atau kaum lainnya.
• Evolusioner: cenderung menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan.

 

• Meningkatkan pemahaman agama.
• Membentuk komunitas damai lingkungan.
• Menyebar berita benar dan akurat (bukan hoax).
• Menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
• Meminimalisir kesenjangan sosial.